PYSICS IN MY HEART
Image by Cool Text: Logo and Button Generator - Create Your Own Logo

Rabu, 28 Desember 2011

Sang Juara Dunia Yang Amat Luar Biasa

Tim Olimpiade Fisika 2006 :

1. Jonathan Pradana Mailoa
    Dialah sang peraih The Absolute Winner di Olimpiade Fisika Internasional ke-37 yang diselenggarakan di Singapura. Mengalahkan 385 siswa terbaik di dunia dari 84 negara. Wow prestasi yang luar biasa.

2. M. Firmansyah Kasim
    Siswa SMP Islam Athirah ini sudah mengikuti olimpiade Internasional mewakili Indonesia. Ia lahir di Makasar, 26 Oktober 1991.

3. Andy Octavian Latief
    Lahir di Pamekasan, 3 Oktober 1988. Ian mampu meraih emas di Olimpiade Fisika Internasional  ke-37 di Singapura bak siraman hujan ditengah kekeringan bagi daerah asal kerapan sapi itu.

4. Pangus Ho
    Semua teman-temannya pasti akan menjawab bahwa bungsu dari tiga bersaudara ini sangat percaya diri. Namun, sikapnya itu tidak berarti sombong. Langsung ia menyabet emas di Olimpiade Fisika Asia di Almaty, Kazakhtan dan Olimpiade Fisika Internasionaldi Singapura juga berhasil meraih mendali emas bagi Indonesia.

5. Irwan Ade Putra
    Satu-satunya peserta Olimpiade dari pulau Sumatra, Ia termotivasi untuk mengangkat pamor Riau, daerah kelahirannya 28 April 16 tahun yang lalu di ajang Internasional. Dua kali meraih mendali emas di Olimpiade Fisika Asia di Kazakhtan dan Olimpiade Internasional di Singapura.

    Sungguh luar biasa prestasi yang diperoleh oleh putra daerah Indonesia yang telah mampu bersaing di taraf Internasional. Bagaimana kita dapat memotivasi diri kita agar tetap selalu mau melangkah dan melangkah terus?

    Tuliskan apa yang menjadi cita-cita anda dalam suatu buku atau catatan lain. Baca dan doakan setiap hari dan tetapkan dalam hati bahwa kita ingin mengejar cita-cita ini sampai tercapai. Kemudian melangkahlah untuk cita-cita itu. Ketika anda merasa lemah dan kurang motivasinya, ingatlah bahwa ada harga yang harus dibayar demi mencapai cita-cita, dan harga tersebut tidaklah murah. Anda harus berusaha menanganinya sepele tetapi dapat berakibat fatal jika tidak dilawan. Contohnya rasa kantuk dan rasa malas. Ingatan akan cita-cita dan harga yang harus dibayar ini akan membangkitkan motivasi kita yang sudah mulai loyo itu.

Berlayar di Angkasa

     Berlayar kok di luar angkasa? Bagaimana caranya? Apakah di luar
angkasa yang sepi dan gelap itu ada cukup angin yang dapat mengembangkan
layar seperti angin laut yang mengembangkan layar dan mengarahkan kapal-kapal
laut? Nah, di sinilah kunci utamanya! Menurut fisika, berlayar di luar angkasa
tidak mustahil! Tetapi konsep yang digunakan berbeda dengan konsep berlayar
menggunakan kapal laut. Di luar angkasa yang luas itu, ‘kapal layar’ tidak
mengembang dan meluncur dengan bantuan angin. Ada sesuatu yang lain yang
membantu pelayaran di dunia asing ini.
     Satu perbedaan utama terletak pada layar yang digunakan. Kapal laut
selalu menggunakan layar yang terbuat dari bahan kain yang cukup kuat untuk
menerima terpaan angin selama berlayar. ‘Kapal layar luar angkasa’ justru
menggunakan layar yang terbuat dari cermin! Kapal yang mengambang di ruang
angkasa ini sama sekali tidak tergantung dari angin, tetapi justru sangat tergantung
oleh cahaya yang dipancarkan oleh matahari. Karena itulah layar ini mendapat
julukan solar sail (solar = matahari, sail = layar). Mau tahu cara kerja solar sail?
     Ada tiga hal yang sangat dibutuhkan supaya pesawat luar angkasa yang
menggunakan solar sail bisa mengarungi jagad raya dengan mulus. Yang pertama
dan yang paling utama adalah sinar matahari. Yang kedua adalah cermin yang
sangat besar (luasnya bisa sebesar luas lapangan sepak bola!) tetapi sangat tipis.
Yang ketiga adalah roket yang bisa digunakan untuk melemparkan pesawat ke
orbit di luar angkasa. Sesudah diluncurkan dan berhasil keluar dari atmosfer bumi,
roket ini dilepaskan sehingga pesawat bisa melayang sendiri dengan layarnya
yang unik. Layar ini adalah cermin yang sangat luas tadi. Di luar angkasa,
cahaya matahari dapat menyerbu cermin itu.
     Wah, bukankan itu berarti pesawat luar angkasa ini dikemudikan oleh
sinar matahari? Tepat sekali! Posisi dan arah solar sail terhadap sinar matahari
sangat mempengaruhi kecepatan dan pergerakannya di luar angkasa. Karena
matahari tidak pernah berhenti bersinar, pasokan energi bagi pesawat pun semakin
lama semakin banyak. Pesawat ini tidak membutuhkan bahan bakar karena bahan
bakarnya adalah sinar matahari yang terus-menerus mendorongnya di luar
angkasa. Semakin lama diserbu oleh sinar matahari (semakin banyak tekanan
yang diterima cermin) semakin besar pula percepatan (dorongan) yang dihasilkan.
Itulah sebabnya cermin yang digunakan sebagai layar harus berukuran super besar.





     Semakin besar luas permukaan cermin, semakin banyak pula sinar
matahari yang bisa diterima dan digunakan untuk mendorong pesawat luar
angkasa masa depan ini. Inilah alasan utama NASA (National Aeronautics and
Space Administration) mulai mengembangkan teknologi solar sail ini. Dengan
menggunakan solar sail, pesawat luar angkasa yang dikirim untuk menjelajahi
jagad raya yang sangat luas ini tidak lagi membutuhkan bahan bakar yang berat
dan mahal seperti halnya pesawat luar angkasa yang selama ini digunakan. Ini
merupakan penghematan yang luar biasa. Bahan bakar selalu merupakan masalah
utama semua misi NASA di luar angkasa. Semakin jauh jarak yang ingin dicapai
pesawat luar angkasa konvensional, semakin banyak bahan bakar yang
dibutuhkan untuk meluncurkannya. Semakin banyak bahan bakar, semakin besar
ukuran pesawat yang dibutuhkan untuk menyimpannya. Ini berarti semakin berat
pula beban yang harus dibawa pesawat. Semakin berat bebannya, semakin banyak
bahan bakar yang dibutuhkan. Dengan kata lain, semakin mahal biaya yang
dibutuhkan untuk menjalankan misi-misi ke luar angkasa ini! Dengan solar sail,
pemakaian bahan bakar bisa dihilangkan sehingga pesawat pun lebih kecil dan
lebih ringan. Atau, dengan berat dan ukuran pesawat yang sama, ada lebih banyak
peralatan yang bisa dibawa karena ada banyak ruang yang dapat ditempati. Ini
berarti penelitian bisa dilakukan dengan lebih efisien. Misi ke luar angkasa pun
bisa mencapai jarak yang selama ini hanya bisa dimimpikan manusia. Waktu yang
dibutuhkan untuk mencapai jarak yang sangat jauh pun bisa dipersingkat karena
sinar matahari dapat mendorong pesawat sampai kecepatan lima kali lebih besar
dari kecepatan roket konvensional. Bahkan pesawat yang menggunakan solar sail
memang dikhususkan untuk menjalankan Deep Space Misions (petualangan
menuju daerah yang sangat jauh, bahkan mencapai galaksi dan tatasurya lain).
     Karena sangat tergantung pada sinar matahari, solar sail tidak bisa
langsung meluncur sendiri dari bumi dan melesat ke luar angkasa begitu saja.
Itulah sebabnya diperlukan roket yang bisa meluncurkannya ke luar angkasa
untuk mencapai posisi yang ideal untuk mulai menerima serangan cahaya
matahari. Bahan-bahan konstruksi yang digunakan pun harus super ringan supaya
sinar matahari dapat mendorong pesawat dengan lebih mudah. Bahan-bahan yang
super ringan tetapi super kuat ini sedang gencar dikembangkan menggunakan
nanoteknologi. Inilah sebabnya NASA begitu antusias akan perkembangan
nanoteknologi. Dengan nanoteknologi, kita bisa membuat material yang memiliki
karakteristik yang sesuai dengan keinginan kita karena kita bisa menyusunnya
atom per atom. Karena itu, jika kita menginginkan material yang setipis satu helai
rambut, tetapi memiliki kekuatan 100 kali lebih kuat dari baja, nanoteknologi
dapat menyediakannya untuk kita. Karakteristik optik cermin yang digunakan pun
bisa ditingkatkan karena kita bisa merancang struktur atom yang menyusun
cermin itu supaya sesuai dengan kebutuhan kita.
     Pesawat luar angkasa masa depan yang dilengkapi solar sail ini akan
menjadi mata bagi kita yang ingin mengintip jagad raya ini. Pesawat ini akan
dilengkapi dengan berbagai kamera, peralatan elektronika, alat komunikasi, dan
komputer yang sangat canggih sehingga dapat merekam dan melaporkan hasil
intipannya itu kembali ke bumi. Para peneliti yang terus memantau perjalanan
pesawat ini pun dapat ikut menikmati semua yang berhasil direkam oleh kamerakamera
tadi sepanjang perjalanan pesawat menembus galaksi, tanpa perlu
khawatir bahwa pesawat akan kehabisan energi.